Gunung Lawu

Puncak Hargo Dumilah 3256 mdpl

Ini pengalaman saya bersama beberapa teman mendaki Gunung Lawu. Gunung ini, gunung kedua yang saya datangi setelah Gunung Merbabu tapi Gunung ini lebih banyak meninggalkan kenangan karena Puncak Hargo Dumilah yang merupakan puncak dari Gunung Lawu adalah Puncak pertama yang boleh saya injak dan pertama kali saya melihat sunrise di atas gunung.

Sabtu itu, 21 Juni 2014, kami berkumpul di kampus sebelum berangkat menuju base camp Cemoro Sewu, Gunung Lawu sendiri berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, ada 3 base camp pendakian yang dapat dilewati namun untuk pemula banyak yang menyarankan untuk mendaki dari Cemoro Sewu yang berada di Magetan karena jalannya tidak membingungkan dan berbentuk tangga dari batu sedangkan jika melewati Cemoro Kandang yang tidak jauh sebenarnya dari base camp Cemoro Sewu jalannya lebih landai namun panjang dan banyak jalan yang terkandang membingungkan. Ada lagi 1 pintu pendakian yang sering dipakai oleh pendaki yaitu dari Candhi Cetho, untuk jalur ini termasuk jarang karena jalur yang cukup panjang dan biasa dipakai oleh orang-orang yang mau berdoa karena jalur Candi Cetho merupakan pintu depan dari Gunung Lawu sehingga apabila mereka yang mau berdoa, lebih baik lewat jalur Candi Cetho.

Ada pengalaman dari seseorang yang bercerita tentang pengalamannya turun dari puncak Hargo Dumilah melalui jalur Cemoro Kandang. Saat itu dia bersama teman-temannya akan pulang dan karena terpukau dengan pemandangan yang sangat indah akhirnya mereka salah ambil jalan dan kemudian ditengah perjalanan salah satu temannya terperosok yang ternyata mereka sudah sampai di kawah dari Gunung Lawu. Beruntungnya temannya berhasil berpegangan dengan batang pohon yang ada di pinggir kawah dan dia juga teman-temannya langsung mengangkat dia dari kawah tersebut.

Namun, buat pemula jangan takut karena Gunung Lawu termasuk gunung yang bersahabat untuk pemula termasuk untuk rombongan kami, yang hari itu berangkat ber-5 dengan komposisi 2 cowok dan 3 cewek. Sesampainya di Cemoro Sewu kami istirahat sejenak dan makan siang sebelum mulai pendakian, disana kalian akan banyak menemukan warung makan yang masih terjangkau harganya bahkan kamar mandi yang bersih.
Istirahat sebelum mulai pendakian

Nasi Soto sebelum berangkat

Dan pukul 15.30 kami mulai berangkat dari basecamp, tidak lupa berdoa dan briefing sebelum kami mulai pendakian. Hari itu cukup ramai karena weekend yang cerah setelah musim hujan hampir selesai sehingga banyak pendaki yang juga mulai naik dengan harapan yang sama supaya cuaca cerah dan bisa melihat sunrise dari puncak. Perjalanan dari basecamp ke Pos 1 cukup landai dan belum terlalu sulit, kami hanya butuh setengah jam untuk sampai di Pos 1, sekalipun beberapa kali kami harus bertemu tanjakan yang sedikit membuat tenaga kami terkuras karena juga harus membawa carrier yang cukup berat namun untuk perjalanan menuju Pos 1 lebih banyak bonus.

Foto dan beristirahat sejenak

Carrier yang dibawa cowok 4x berat tas cewek loh!

Pohon yang banyak kami temui selama perjanan ke Pos 1

Penampakan Pos 1

Kelompok pendaki yang mendaki bareng kami

Di Pos 1 kita bisa makan tempe goreng karena masih ada yang berjualan disana jadi buat kalian yang mau minum teh anget karena di Pos 1 udara mulai semakin dingin, kalian bisa membeli di Pos 1 sebelum mulai perjalanan kembali sampai ke Pos 2. Jangan pernah menyepelekan jalur ini karena selalu ada kejutan, mungkin untuk yang pertama kali naik gunung Lawu akan berpikir trek yang dilewati sangat mudah apabila melihat perjalanan dari basecamp ke Pos 1. Sama seperti kami, kami pun kaget tiba-tiba sudah sampai di Pos 1. Namun, taraaaa! kejutan akan menunggu ketika kami mulai perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2. Karena dari sinilah trek yang sebenarnya harus kami lewati.

Trek dari Pos 1 ke Pos 2 mulai berbatu dan berbentuk tangga, bukan sekedar tangga-tangga kecil namun tangga-tangga batu yang sangat menguras tenaga kami, kami menghabiskan 2,5-3 jam perjalanan di trek ini karena 2 teman kami yang perempuan banyak mengambil istirahat karena trek tangga batu yang kami lewati sangat sulit. Lucunya kami bertemu pendaki lain yang merupakan Ayah dan anak, anaknya masih terlihat semangat sekalipun ayahnya sudah sedikit lelah karena membawa beban yang cukup berat, untuk sang ayah, telah mendaki lawu sebanyak 5 kali sedangkan sang anak 3 kali untuk Lawu dan anaknya yang baru kelas 6 SD tersebut sudah naik gunung umur 2 tahun bersama kedua orangtuanya, gunung yang mereka naiki saat itu adalah Gunung Merbabu.

Setelah bersusah payah akhir pukul setengah 8 malam kami sampai di Pos 2 dan memutuskan untuk berhenti dan membuka tenda karena kedua teman kami sudah tidak kuat melanjutkan perjalanan. Dan malam itu kami memutuskan bahwa hanya 3 orang yang akan naik untuk melanjutkan perjalanan sampai puncak dini hari, karena yang lain memutuskan untuk menjaga barang-barang kami di Pos 2.

Minggu dini hari Pukul 03.00 pagi saya dan kedua teman saya bersiap membawa sedikit logistik berharap kami masih bisa sampai puncak sekalipun tidak melihat sunrise. Perjalanan dari Pos 2 sampai Pos 4 tidak jauh berbeda dengan perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2. Namun trek Pos 2 ke Pos 3 tidak terlalu panjang seperti perjalanan Pos 3 ke Pos 4. Sedikit mengobati keinginan kami yang ingin melihat sunrise, kami masih bisa melihat sedikit sunrise yang memang sudah agak tinggi di Pos 4.
Sunrise dari Pos 4

Pos 4 sudah sejajar awan
Perjalanan dari Pos 4 ke Pos 5 sudah tidak terlalu melelahkan seperti perjalanan Pos 1 ke Pos 4, namun trek yang dilewati masih terus menanjak ddan jarang ada bonus atau jalan landai apalagi menurun. Sesampainya di Pos 5 kami bisa melihat sunrise yang sudah penuh dan banyak orang yang membuka tenda atau bermalam disana, Pos 5 sampai Sendang Derajat termasuk tempat yang biasanya menjadi target pendaki untuk mereka beristirahat dan membuka tenda untuk paginya bisa naik ke puncak untuk menikmati sunrise disana. Karena perjalanan dari Pos 5 ke Puncak tidak memakan waktu terlalu lama, hanya sekitar 30-45 menit.

Trek dari Pos 4 ke Pos 5

Indahnya pemandangan sepanjang perjalanan menuju Pos 5

Sunrise di Pos 5

Vegetasi dari Pos 5 ke Sendang Derajat

Amazing View!

Trek Pos 5 ke Sendang Derajat
Sendang Drajat


Warung Makan, yang laper..yang laper!
Setelah sampai di Sendang Drajat, kami pun beristirahat sejenak dan bertemu beberapa teman dari kampus, sambil menikmati teh hangat untuk menghangatkan badan dan mengisi perut yang kosong, kami mengobrol bersama sebelum melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Perjalanan ke puncak tidak memakan waktu yang terlalu lama dan akhirnya kami pun bisa sampai di Puncak Hargo Dumilah 3256 mdpl. Bukan karena kuat dan gagah kami namun karena Dia yang selalu melindungi dan memberi kekuatan untuk kami sampai diatas.
Perjalanan menuju puncak

Vegetasi yang akan kita lihat selama perjalanan dari Sendang Drajat ke Puncak

Edelweis yang selalu abadi
   
Tugu Hargo Dumilah, gantian ya fotonya
Pemandangan dari Puncak Hargo Dumilah
Lelah yang terbayarkan


Gunung apa hayo, yang di ujung sana?

Setelah puas berfoto, kami pun turun ke Pos 2 dimana kami meninggalkan barang dan teman kami disana. Perjalanan ini selesai namun kenangan dan ingatan itu tidak pernah akan selesai sama seperti edelweis yang abadi. Jangan pernah takut mencoba dan menyerah sekalipun badan sudah lelah. Selalu ada sesuatu yang menunggu ketika pengorbanan yang dibutuhkan tidak sedikit. Salam Adventure!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Pendidikan Dasar

CURUG LEUWI HEJO & BARONG